16 Jenis Jenis Kain dan Karakteristik Bahan untuk Pakaian
Monday, May 20, 2019
Buat sahabat yang mencoba memulai usaha dalam dunia konveksi tentu akan berkecimpung dengan banyak sekali jenis kain yang dimana menjadi bahan utama dalam pembuatan busana, hijab, gamis, kebaya, sampai dengan bawahan.
Setidaknya ada hampir 16 jenis kain yang sampai sekarang sangat populer. Bisa anda jadikan sebagai salah satu sumber dalam pemilihan kualitas nanti pada akhirnya.
Namun demkian dari sisi harga juga berebda beda. Kali ini kami akan bahas jenis kain terlengkap dengan tekstur, ciri ciri dan karaktristiknya yang bisa anda jadikan sumber pengetahuan supaya tidak bingung.
Jenis kain beserta cirinya
1. Katun (Cotton)
Jenis kain yang sering kita dengar ini pada dasarnya adalah jenis kain rajut (knit) dengan bahan dasar kapas. Karena katun nyaman dipakai dan menyerap keringat, maka tidak heran jika bahan ini menjadi favorit untuk pembuatan seragam (baik kemeja ataupun tee).
Ciri - ciri katun:
- Tidak mudah kusut saat dicuci
- Untuk bahan berwarna tidak luntur jika dicuc
- Bahan terasa dingin dan sedikit kaku
- Apabila dibakar baunya seperti kertas yang dibakar
- Mudah disablon
- Tidak berbulu
- Menyerap keringat
2. Chiffon
Jenis kain yang terbuat dari sutra katun rayon atau serat sintetis. Dibutuhkan teknik menenun yang khusus untuk bisa menghasilkan kain ini. Tapi hasilnya memang tidak mengecewakan, karena chiffon akan terlihat mewah dan menawan ketika dipakai.
3. Brokat
Brokat berasal dari kata "broccato" yang berarti "kain yang disulam". Brokat memberikan kesan mewah dan elegan untuk pemakainya, oleh sebab itu Brokat sering digunakan pada acara pesta seperti: gaun pengantin dan kebaya. Seiring inovasi yang berkembang di dunia fashion, penggunaan brokat saat ini tidak melulu untuk gaun atau kebaya tapi sudah melebar sebagai aplikasi pada atasan, bawahan, sepatu, dan aksesoris lain.
4. Spandex
Spandex atau juga dikenal dengan lycra ini dibuat dari polymer yang mengandung polyurethane (sejenis material yang sangat lentur), sehingga spandex memiliki sifat elastis yang sangat baik, bahkan lebih baik dari rubber. Biasanya spandex dipadukan dengan bahan lainnya.
5. Knit (Rajut)
Knit (rajutan) adalah kain yang dibuat dari jeratan-jeratan benang atau mengaitkan benang dengan benang. Belakangan jenis kain ini banyak digunakan untuk pembuatanouterwear terutama Korean Look.
6. Tenun (Woven) adalah kain yang dibuat dari hasil penyilangan dua benang dengan cara ditenun. Salah satu ciri bahan ini adalah tidak dapat ditarik.
7. Wol Wol terbuat dari olahan bulu domba. Bahannya cukup berat, hangat, dan halus. Implementasi dalam dunia fashion seperti: jaket, sweater, atau syal.
8. Lacoste Adalah jenis kain/bahan yang biasa digunakan untuk membuat kaos polo/kerah/wangki.
9. PolyEster (PE)
Jenis kain ini berbahan dasar benang polyester. Kain yang lebih dikenal dengan nama PE ini tingkatannya masih di bawah katun. Sering juga digunakan sebagai bahan pembuatan kaos, bahkan bentuk dan teksturnya mirip dengan kaos berbahan katun namun tentu ada perbedaanya. Cara mudah untuk membedakan adalah dengan dibakar. PE jika dibakar baunya seperti plastik dibakar, jalannya api cepat, dan akan menjadi arang.
- Keunggulan PE: Harganya murah, tahan jika dicuci dengan pelarut organik atau pencucian kimia, kain PE juga sangat tahan dengan bakteri dan jamur.
- Kelemahan PE: Beberapa jenis PE untuk bahan kaos rawan kisut jika dicuci serta mudah luntur. Pada jenis PE untuk bahan sweater biasanya suka berbulu sesudah beberapa kali dicuci.
10. Polymide/Nylon : Jenis kain ini memiliki kekuatan dan elastisitas serta ketahanan yang sangat baik. Nylon juga tahan terhadap serangan jamur, bakteri, dan serangga. Namun nylon memiliki kekurangan yaitu daya serap lembab rendah dan tidak tahan panas tinggi.
11. Cashmire
Kain ini termasuk jenis kain dengan kualitas tinggi dan mewah. Jadi tidak heran jika harganya mahal. Hampir sama dengan kain wol, cashmire juga dibuat dari olahan bulu kambing. Tetapi tidak sembarang bulu kambing, cashmire dibuat dari olahan bulu kambing yang ada di pegunungan kashmir-India. Kambing-kambing di pegunungan ini memiliki bulu yang indah.
Warna dasarnya hitam, cokelat, dan putih, namun belakangan pilihan warnanya lebih beragam. Cashmere yang terkenal berasal dari Mongolia dan China, bahan tersebut pada umumnya dijadikan rajutan yang sangat cantik dan memberikan kehangatan.
Untuk merawat kain ini, sebaiknya cucilah dengan shampo. Semakin sering dicuci akan semakin halus.
12. Paragon : Jenis kain ini halus seperti kapas. Umumnya digunakan sebagai bahan pembuatan Baju Basket.
13. Baby Terry : Jenis kain ini tebal, halus, dan tidak berbulu. Bagian dalamnya lembut seperti selimut. Biasanya jenis kain ini digunakan untuk pakaian seperti: sweater.
14. Rayon : Jenis kain ini berasal dari serat semi sintetik yang berbahan baku kayu pilihan, yaitu yang memiliki kadar selulosa tinggi.
15. Denim : Jenis kain yang satu ini everlasting atau abadi sepanjang masa di dunia fashion. Pas sekali untuk casual look. Denim bisa digunakan sebagai bahan atasan, bawahan, sepatu, tas, hingga beragam aksesoris lainnya.
16. Satin
Dikenal sebagai kain yang memiliki permukaan mengkilap sementara bagian belakangnya suram. Namun ada juga jenis satin yang mengkilap pada kedua sisi permukaannya, yaitu satin de lyon. Kilap satin berasal dari bahan sutra yang digunakan. Teknik penenunannya yang khas mengakibatkan adanya jalinan yang sangat minim pada kain. Satin biasa digunakan untuk membuat gaun pesta, gaun pengantin, lingerie, kemeja, dasi, clucth bag, juga sepatu.
Oke, itu tadi beberapa jenis kain beserta ciri-cirinya, supaya Sista dapat lebih mengenali produk yang akan sista beli. Semoga bermanfaat ya.